8 Mitos Memancing dan Maknanya

Benarkah ketika kita memancing ada seekor capung hinggap di joran pertanda hoki? Mengapa selama istri hamil suami pantang untuk berangkat mancing? Bagaimana melangkahi joran pancing orang lain? Semuanya mitos yang kembali kepada diri kita sendiri. Pemancing juga punya beberapa mitos yang berbeda satu tempat dengan tempat yang lain. 

Capung Kali Jagir 

Mitos dikatakan realistis jika mempunyai bukti material yang riil, dapat terbukti secara ilmiah. Kendalanya adalah mitos -sebagaimana sebagai dongeng- diturunkan secara lesan dari mulut kemulut. Kebenaran yang ada bersifat relatif. Mitos berkaitan dengan kisah-kisah masa lampau yang mempengaruhi tujuan hidup. Dalam dunia mancing memancing juga ada mitos yang berlaku, inilah yang saya ketahui. 

1. Capung Nangkring di Joran 

Pernah mancing dan joran kita dihinggapi seekor capung. Apakah pertanda boncos atau sial? Tenang semua semua kembali kepada diri kita sendiri. Kalau dinalar secara rasional keberadaan capung justru sebagai indikator kalau di sekitar spot mempunyai udara yang bagus. Kawanan capung dipercaya sebagai tanda alam jika udara di sekitar kita sedang baik. Capung hinggap di joran menandakan kita sedang berada pada ketenangan yang luar biasa. 

2. Pantang Mancing Saat Istri Hamil 

Istri hamil suami pantang untuk mancing. Ada sebagian masyarakat yang mengganggap istri sedang hamil adalah pertanda suami harus libur selama 9 bulan. Takutnya bisa terjadi apa-apa pada si jabang bayi jika melakukan berbagai aktivitas yang dianggap menyakiti hewan. Saya sendiri punya anggapan jika istri hamil suami harus setia mendampingi. Apa salahnya libur 9 bulan untuk menjadi suami siaga. Siap antar jaga. Jika ingin ikan sebagai pemenuhan gizi protein bisa beli di pasar. 

Simak Juga: 22 Aktivitas Positif Saat Cuti Mancing 9 Bulan 

3. Meludahi Umpan 

Ini yang kerap terjadi dan dapat kita temui ketika memancing. Ada orang yang memberi jampi-jampi umpan dengan cara meludahi. Ini jadi sugesti agar lebih yakin saat memancing. Meludah sembarangan pada masa pandemi seperti sekarang ini bisa jadi panik orang lain. Apalagi masa pandemi seperti sekarang ini, tidak pakai masker saja bisa kena tegur apalagi meludah sembarangan, menebar droplet sembarangan. 

4. Melangkahi Joran 

Konon jika kita melangkahi sebuah joran yang terbentang dipastikan pemancingnya akan boncos. Itu salah satu mitos. Yang jelas siapa yang tidak marah jika kita enak-enak mancing ada yang lewat depan kita tanpa permisi apalagi sampai melangkahi joran. Kuatirnya pas melangkahi menginjak joran pancing. Bisa patah ujungnya, seperti kejadian pada jiran saya saat memancing di kali Jagir. Patah di ujung dan yang menginjak bukan kaki, tapi roda sepeda motor. Jika memang harus lewat dekat orang mancing tidak ada salahnya kita bilang permisi dan lewat pada bagian belakangnya. Itu tanda ada sopan, anda sopan kami segan. 

5. Pring Ukur 

Benarkah menggunakan bambu ukur untuk orang mati sebagai joran pancing bisa menghasilkan ikan yang melimpah. Percaya tidak percaya, dulu saya pernah pakai alat ini. Ampuh walau sedikit mengerikan. Itu jaman dulu. Kini jarang orang yang menggunakan bambu untuk mengukur jenazah sebelum dimakamkan. Kematian sampai tingkat desa sudah ada 'panitia' khusus yang menanganinya. Peti dan semuanya telah ada paket standar. Kecuali yang meninggal tergolong orang jangkung. 

Simak Juga: Mith about Fishing Pring Ukur 

6. Bawang Putih dan Pemancing 

Pernah lihat orang memancing bawa bawang putih? kalau bawah sesiung dua siung itu wajar. Lain kalau dia bawa bawang putih sekarung, itu pasti bakul. Bawang putih dalam memancing dapat menjadi esense/biang bau yang dapat merangsang ikan. Saya sendiri ketika memancing ikan bader menggunakan campuran umpan dengan satu potong kecil bawang putih. Umpan terasa mempunyai bau yang unik. Termasuk juga ketika memancing ikan baung, campuran usus bacem saya beri bawang untuk menambah aroma. Bawa bawang putih sesiung pada bagian batang tengah dapat dimanfaatkan sebagai ..pelampung. 

7. Mitos Memancing Malam 

Memancing malam hari ibarat kita dapat paket kombo. Berpetualang sekaligus uji nyali. Apalagi pemancing ikan Sidat. Tempat yang jarang dijamah orang adalah idaman. Memancing di malam hari bisa memberikan sensasi penuh misteri. Apalagi kadang ada 'pendamping' khususnya untuk pemancing liar. Ditandai dengan bau-bau tertentu. Jika kita masih bertahan konon kita lolos dan lulus 'ujian'. Setelah itu dijamin ngomset ikan banyak, pesta strike sampai pagi. Itu mitosnya. 

8.Hari Baik Mancing 

Pada dasarnya semua hari itu baik. Dalam alam kosmologi masyarakat Jawa ada yang dikenal sebagai hari naas. Merujuk pada hari neptu dan pada hari itu kita dianjurkan untuk lebih banyak mawas diri, menahan diri dan tidak mengambil keputusan pada hal tertentu. Untuk urusan memancing, konon waktu terbaik untuk membeli alat pancing adalah pada pasaran Jumat Legi. Memancing yang penting kita fit dan siap semuanya. Itulah mitos-mitos yang saya ketahui dalam dunia memancing, percaya tak percaya semuanya kembali pada anda. Salam Joran Melungker. 


Post a Comment

0 Comments