“Tenang nang Jagir ono Iwak hampala?”
“Hili kintil..mosok ono iwak palung di kali Surabaya”
Pernyataan dan pertanyaan dari orang yang kurang jauh warkopnya dan kurang pahit ngopinya. Kadang ingin menjawab pertanyaan seperti ini secara ugal-ugalan tapi nanti akan ada hal serupa jika ada fenomena yang tidak biasa. Hal ini sama ketika ada ikan baramundi alias cukil alias kakap putih yang berhasil diselamatkan oleh pemancing atau ada ikan sidat yang terpancing di Jembatan Gunungsari dan Gombal Island Kali Jagir. Kesemuanya adalah hal yang unik.
![]() |
Hili Himpili |
Bagaiamana ikan-ikan seperti itu tersesat sampai sungai kota. Sungai yang melintasi Kota Surabaya adalah percabangan dari Kali Brantas. Kali porong menuju Tlocor dan Kalimas menuju Perak dan Kalilondo. Karena berhulu dari daerah dataran tinggi tidak menutup kemungkinan ada ikan-ikan endemik khas area atas seperti hampala dan sidat. Khusus untuk Cukil atau kakap putih berasal dari muara yang jalan-jalan menuju kota. Memasuki kemarau, debit air mulai berkurang dan air payau masuk ke kota membawa berbagai jenis ikan dari pertemuan sungai dan pantai.
Kemarau tahun 2020 dibuka dengan hasil casting berupa ikan hampala di kalimir dan gombal island jagir. Pemancingnya adalah legenda anti boncos: Lek Sigit. Menggunakan teknis casting dengan trik rahasia agar ikan predator menjadi semakin gusar. Pada kemarau tahun lalu segerombolan castinger menjajal spot dekat pintu air Jagir dan mendapatkan seekor hampala. Itupun banyak yang tidak percaya dan menjadi bahan perdebatan antara pemancing atau ngaku pemancing yang ngopinya di dekat rumah.
Ikan hampala atau Hampala Macrolepidota kerabat ikan Mas (Cyprinidae). Berdasarkan pengamatan saya sendiri waktu masih aktif menjadi pemancing di Gununggempal Wates Kulon Progo merupakan ikan petarung yang sangar. Aktif pada pagi dan sore seperti ikan gabus tapi ini lebih agresif. Saya melihat sendiri bagaimana cara ikan ini berenang dan menyergap ikan-ikan kecil. Seperti ada obrakan ikan kecil-kecil semburat sementara hampala berenang kencang. Ada yang meluncur tajam tapi bukan torpedo.
Bagi kalangan pemancing casting hampala adalah sebuah tantangan tersendiri. Jika memancing ikan gabus galak di muka selanjutnya pasrah. Sementara hampala mirip ikan cukil perlawanannya galak sepanjang strike perdana sampai menjelang pendaratan. Menurut Lek Siget ikan palung atau hampala di surabaya sedikit kurang agresif tapi rakus. Tidak seagresif ikan hampala kali Progo atau Kali Serang di bumi Mataram. Tertarik mancing ikan palung? Siapkan stamina, mental dan piranti terkuatmu. []
0 Comments