Memancing memang asyik, tapi membuang sampah di sekitar spot sungguh tak asyik. Sampah apapun dari kelas puntung rokok hingga kemasan makanan atau botol air mineral. Jika mancing di spot area dekat fasilitas umum kemungkinan akan ada petugas yang secara berkala melakukan pembersihan. Apalagi di tengah kota, petugas kebersihan selalu mengontrol bahkan tidak segan menegur kita semua yang buang sampah di tengah kota Surabaya.
![]() |
Area Spot Tambak Belakang Pocan |
Saya sendiri setiap memancing berupaya tidak menyisahkan satu sampah apapun. Kecuali sumpah serapah kalau sedang mendapat hari boncos, mancing tanpa hasil ditambah beragam kesialan seperti senar mbulet atau gunting hilang. Nyampah bukan perilaku yang manusiawi secara esensial. Pada dasarnya manusia menyukai kebersihan. Sekopros-koprosnya orang itu pasti ada keinginan untuk hidup bersih.
Kembali pada persoalan sampah di sekitar spot mancing. Sungguh mengurangi keelokan pemandangan di sekitar sungai atau pematang tambak. Berdasarkan survey investigatif saya selama mancing ada beragam sampah yang ditinggalkan oleh oknum pemancing. Ada bungkus rokok -koreknya tidak karena saat ini tidak berlaku korek api pentul-, botol minuman air dalam kemasan dari berbagai ukuran, bekas kaleng minuman, bungkus bekas kail -yang ada tutorial cara memasang tali di kail-, bungkus makanan ringan -besok lagi kalau mancing harap membawa makanan tradisional yang terbungkus dari daun pisang atau daun jati biar lebih go green-, plastik bekas pelet, botol kecil essen, mangkuk kecil untuk mengadon lumut, penyedap rasa -kalau yang tidak tahu dikira masak di pematang tambak-, dan sampah yang terbanyak adalah kresek. Termasuk meninggalkan kresek yang masih berisi lumut dan dibiarkan membusuk di dalamnya.
Sampah menunjukan pola konsumsi kita. Membuang sampah sembarangan menunjukan bagaimana mentalitas kita. Tidak heran jika Prof Koen (Prof. Keontjoroningrat) mengatakan bahwa hambatan pembangunan di tanah air adalah mentalitas masyarakat yang mash buruk seperti kurang menghargai mutu, tidak disiplin, suka menerabas dan kurang orientasi ke depan. Nyampah di sembarang tempat dapat merusak lingkungan. Itu mencerminkan orang yang kurang displin dan tidak memikirkan masa depan. Bagaimana anak cucu kita kelak akan dapat menikmati lingkungan yang bersih jika hari ini kita masih nyampah. Lewat curhatan ini saya ingin mengajak sedulur mancing semua untuk selalu membawa sampah ketika memancing dan membuangnya di tempat sampah. Kalau tidak dimulai dari kita sendiri lantas siapa lagi? .[]
0 Comments