Castinger Kelas Sultan (Super Brand Fishing)

Bagi sebagian orang memancing adalah cara untuk melepas penat. Itulah yang menjadikan memancing sebagai hobi yang universal. Semua manusia di berbagai belahan penjuru dunia menikmatinya. Setara di kali, senasib seperjoranan di tepi kolam. Pada dasarnya semua sama karena sesama penghobi. Mirip orang suka naik gunung, satu napas satu jejak untuk mencapai puncak. 

Super Safety dan Eksis Habis (Gambar Karya Roikan)


Lain ketika sudah masuk dalam gaya hidup. Life style. Macak stil ben iso urip. Dari sini kelas mulai terbentuk secara sosial. Ada harga ada rupa, ono rego ono rupo. Itulah yang dapat kita jumpai pula di dunia permancingan. Ada pemancing aliran liar dengan piranti kelas kali. Murah meriah yang penting bisa uncal. Piranti sederhana dan seadanya. Ada juga yang masuk dalam jajaran kelas sultan. Alatnya asli merk ternama. Biasanya berasal dari kalangan menengah atau kelas bawah yang memang rajin menabung demi bisa membeli piranti impian. 


Ketika pagi hari di spot berburu ikan gabus kita bisa bisa menjumpai tukang mancing castinger kelas sultan. Piranti yang dipakai bisa buat beli motor baru. Harganya jutaan rupiah. Meskipun semua kembali pada kemampuan menggunakan alat. Tapi pasti orang sebelah kanan kiri memandang piranti yang dipakai. Sambil berkata dalam hati “Jiwa miss queenku bergetar, jantung langit sebagai atap rumahku dan bumi sebagai lantainya berdegup kencang”. Begitu kira-kira perasaan castinger kelas piranti dibawah jutaan rupiah ada custom sendiri ketika bersanding dengan pemancing yang menggunakan alat kelas mahal. 

Apalagi ketika kita boncos sementara pengguna piranti mahal ditarik ikan bertubi-tubi. Tentu hati bisa iri dengki. Bahkan tidak sedikit yang menyalahkan alat yang dipakai masuk dalam kategori murahan. Jika anda termasuk seperti itu. Segera berhenti memancing casting. Daripada tidak bisa tidur nyenyak sepulang mbolang. Tujuan memancing adalah mencari kesenangan. Fun number one, iwak nomer sekian. Prinsip saya ketika berangkat casting. Olah raga muter-muter tambak cari keringat bakar kalori. Ikan gabus adalah bonus jika kita berhasil mendaratkannya. 

Pemancing casting tipe kelas sultan tidak sedikit yang berlaku kreatif dengan menjadi content creator. Youtuber khusus mancing. Atau mengabadikan proses pra sampai pasca mancing dengan segala dramanya sepanjang mancing. Kamera yang digunakan tidak dari kamera biasa. Sekelas Go Pro yang anti air, baterai kuat dan terpasang kencang di dada. 

Jika anda punya kawan seorang castinger kelas sultan harap tidak minder. Sesama manusia sama makan nasinya. Beda pada nasib saja. Jadi tidak perlu gelisah saat mereka ada di sebelah. Jika berani tanya saja: “Mas apa joran atau reelnya tidak dijual? Dari penerawangan saya sampean sudah bosan kelihatannya..ada alat baru yang lebih ciamik loh...kalau dijual kabari ya dengan aktiva penyusutan harga karena pemakaian dan diskon harga sesama pemancing” begitu kira-kira. Siapa tahu gayung bersambut dan mereka menjual alat pancingnya dengan harga yang dipotong 50 persen. Dari 2.5 juta menjadi 700 ribu. Syukur-syukur bisa dibayar nyicil. 

Memancing adalah hobi yang mempersatukan semua golongan tanpa melihat aspek Suku Agama Ras Antar Golongan Kelas Sosial. Yang dilihat sekilas adalah piranti yang dipakai, kemampuan memancing dan keberuntungan mendapat ikannya. Salam seperjoranan. 

Post a Comment

0 Comments