Ikan gabus menjadi ikan favorit para castinger. Tukang angon kodok karet harus tahu situasi dan kondisi kapan ikan predator air tawar ini waktu makan. Sebetulnya mereka lebih menjadi pemangsa pasif. Menunggu lalu mulai bereaksi saat ada sesuatu yang bergerak di daerah teritorialnya. Itulah kenapa bentuk umpan palsu untuk casting ikan gabus bentuknya menyerupai kodok dengan logam kecil di belakangnya.
Ikan yang nampak tapi tak haup
Pada musim kemarau kali ini saya rutin casting. Casting joging sebagai bagian dari olah raga pagi atau sore. Menjaga imun di tengah pandemi COVID-19. Ada banyak orang yang bersepeda ria, saya memilih untuk memancing saja. Beberapa kali mengalami moncel alias gagal haup. Mengapa ikan gabus kurang haup padahal sebenarnya sangat agresif?
1. Ikan sedang stress. Mungkin sebelumnya telah mencicipi tajamnya hook kodok mainan. Merasakan sakit membuatnya kurang agresif. Kadang ada ikan gabus yang terapung. Mati bukan karena perang tapi ada sebab tertentu.
2. Casting kurang tepat waktu. Masa ikan gabus haup adalah pagi buta dan menjelang senja. Paling agresif kisaran pukul 05:00 - 07:00 pagi. Ikan cenderung lebih agresif. Tidak sedikit castinger yang melihat ikan gabus loncat karena kaget setengah panik dengan keberadaan kita.
3. Air terlalu dangkal atau terlalu jernih. Ikan gabus suka dengan spot yang sedikit dalam. Jika air terlalu dangkal kemungkinan haup juga sedikit.
4. Tidak ada tumbuhan air di spot. Indikator keberadaan ikan gabus yang agresif di spot pertambakan adalah adanya tumbuhan air. Ganggang, kangkung, teratai dan mata lele adalah tanaman khas tempat ikan gabus bernaung.
5. Pemancingnya terlalu mencolok. Sebagai ikan predator yang mempunyai daerah khusus. Ikan ini lebih senang dengan ketenangan. Jadi jika memancing dengan teknik casting diupayakan setia pada satu titik dengan posisi setenang mungkin.
Pernah mengalami casting ikan gabus yang kurang haup? Ikannya menampakan diri tapi tidak tergoda dengan umpan mainan kita. Jika mata kita saling melihat ikan gabus, sapa saja dengan ramah. Siapa tahu hatinya melunak dan mau memangsa umpan mainan kita. Salam Tultulslup Jeblar.
Comments