"Mas babon kutuke gurung kecekel toh..nang kono nontong isuk mau "
(Mas indukan gabusnya belum ketangkap toh..di sebelah sana pagi tadi kelihatan"
Ujar pak pemilik tambak sambil menunjukkan satu titik di bawah pohon waru. Pagi itu saya agak jual mahal karena di spot yang sama baru bisa mendapatkan satu ekor ikan gabus ukuran sedang dengan menggunakan kodok kayu pemberian cak wid.
Amis perdana gabus babon
18 September 2020 seperti biasanya saya joging pagi. Menjaga kesehatan mencari sinar matahari pagi yang menyehatkan sambil memancing teknik casting. Di spot sekitaran batas kota Sidoarjo pemancing casting biasanya muncul pada pagi dan sore hari, Trayek rutin saya diawali parkir motor di bawah pohon trembesi yang menjulang tinggi. Parkir di bagian barat agar tidak tersengat matahari ketika siang menjelang. Berangkat pukul 05:15 pulang 07:45 menjadi sebuah rutinitas.
Setelah berkeliling seputaran tambak pak marsekal, timut tambak pak mad, tambak rumbuk yang hasilnya boncos saya kembali menuju ke utara. Melintasi satu kubangan misterius yang penuh tanaman air. Air lama, rimbun dan penuh kejutan.
Simak Juga: Casting Gabus dengan Minow
Di spot ini kelihatan dangkal tapi potensi sambaran sangat tinggi. Tambak dengan status tak terawat sebagai 'gudang air'. Biasanya para master castinger mendapat bonus di sini dengan menggunakan JF. Kodok loncat yang tahan pada segala halang rintang dalam bentuk tanaman air. Saya menuju titik paling selatan. Ada banyak tanaman air. Mencoba peruntungan dengan berulag kali lempar tarik SF kodok geol sampai membuat garis pada tanaman air. Keterusan akhirnya berkreasi dengan membuat banyak varian garis pada tanaman air. Siapa tahu ada ikan gabus yang tergoda. Ternyata hasilnya tetap boncos.
murah meriah
"Bagaimana caranya supaya pulang membawa ikan?" pikir dalam hati. Sementara matahari semakin meninggi. Saya beralih pada tambak di sebelah utara. Iseng mengintip pojok tambak. Tampak satu bayangan cepat seekor ikan gabus berukuran sedang. Jika kutukbuster langsung bergetar. Langsung saya menyiapkan diri untuk casting di tambak yang pemiliknya resah karena ada gangguan ikan gabus yang mengancam bibit udangnya. Menggunakan umpan kodok beraneka ragam belum ada hasil. Malah seekor ikan gabus kerap nongol. Teringat satu umpan yang telah saya beli di Malang, daripada nganggur di dalam tas lama. Buka langsung dari kemasan dan siap menyelam.
Matahari semakin meninggi, panas tentu pasti. Tapi rasa penasaran pada gerak umpan berbentuk logam seperti gagang sendok ini semakin menjadi. Pada lemparan kesekian. Dekat area yang terindikasi mempunyai lumpur paling dalam dan air yang selalu bergerak umpan spon saya lempar. Berpindah menghadap barat karena tidak kuat dengan silau cahaya matahari. Tiba-tiba, jeblar !! terasa sesuatu menarik dari dalam. Saya tarik kuat setelah menunggu selama 3 detik. Terasa tarikan semakin kuat. Menggunakan piranti joran kelas medium (Kyoto Junglestick) tentu tidak telalu menyulitkan perlawanan ikan. Ikan di bawah semakin meronta. Reel BC Kenzi Maruti yang tidak ada derit-deritnya sama sekali. Rusak ringan organ dalam tapi tidak merepotkan waktu penggunaan. Joran makin melengkung. Dengan jempol saya melayani tarikan ikan. Ngemong beberapa kali sampai ikan tidak berdaya. Saya giring kepinggir. Tanpa lipgrip dengan teknik manual ndeso segera saya angkat ikan gabus berukuran sedang.
Puas berfotoria dengan ikan tangkapan yang cukup besar. Senangnya bukan main. Foto sendiri tanpa ada kawan. Pokoknya hore dan momen terabadikan. Tak beberapa lama, datang dua orang dengan berboncengan satu motor matic. Datang berhenti dengan membawa piranti casting kelas UL. Mereka turut menyaksikan saya menjalani sesi foto dengan ikan tangkapan. Dengan berjalan lenggang saya mengangkat babon imut itu sambil pamitan pulang.
-
Beberapa hari kemudian, bertemu dengan salah satu pemancing itu. "Om kemarin saya mancing sore, dekat spot sampean dapat babon saya telah menarik gabus super sebesar pipa" sambil menunjuk pipa irigasi pompa di bagian bawah.
"Oh itu ikan yang kapan hari saya moncel karena menggunakan minnow tapi kail sudah soak" ujar saya.
"Saking besarnya saya gugup sampai handphone masuk tambak" tambahnya. Orang itu adalah Mas R, pemancing lama yang kenal baik dengan para pemilik tambak sektor utara. Salah satu pemancing yang mengais rupiah dari totalitas dari memancing. Salam joran melungker. []
Comments