Skip to main content

Microfishing Hot Potatoes: cnr Mbolang Siang

Gagal pada acara memancing di Jumat malam karena 'diobrak' hujan tidak menyurutkan semangat untuk kembali memancing. Bagi pemancing sejati waktu luang adalah sangat berharga untuk melepas penat di pinggir sungai. Apalagi dengan menggunakan teknik microfishing. Ada kepuasan batin tesendiri kala alat serba mini mendapat sambaran ikan dengan berbagai ukuran. 
Panas Kentang-kentang


21 November 2020 saya memutuskan untuk berangkat kembali memancing sebagai acara mbolang pengganti. Setelah memperbaiki rangkaian dan mengganti yang rusak saya berangkat mancing siang hari. Pukul 11:00 WIB di saat kota Surabaya sedang panas. Temperatur yang biasa panas di Kota Pahlawan ini oleh orang Surabaya disebut sebagai panas kentang-kentang. Sampai sekarang saya sendiri masih bingung dari mana istilah ini berasal. 

Tanpa Payung dan Topi

Spot timur benteng takeshi Kali Jagir Wonokromo sudah ada seorang bapak yang sedang sibut mencari ikan dengan menggunakan teknik ranjo dari pinggiran. Usia belaiu sudah sepuh dan pada hari itu telah datang ke sungai sejak pukul 09:00 tanpa satu tangkapan ikan yang didapatkan. Sambil menikmati sebungkus nasi yang telah dikerubuti semut di bawah pohon keres (talok) yang menjulur di tepi sungai. 

Sudut Teduh Bawah Pohon Trembesi

Kondisi air siang itu menuju surut. Arus tidak seberapa deras. Saya menggunakan joran orca 270 dengan teknik dasaran. Menggunakan umpan ulat kandang. Dibawah matahari terik terlihat ulat kandang menggelepar karena kepanasan. Beberapa detik setelah pasang kail, terlihat ujung joran bergerak. Terasa sentakan kuat dan tasss......senar putus pada tarikan perdana. Entah ikan model apa yang bisa memutus line exori S-lite ini. Tak menyerah saya pasang mata kail kembali dan terus memancing. Ada pemancing di sebalah kanan terlihat gusar. Udara siang terik yang panas membuat banyak berkeringat baju sampai basah dan pikiran mudah naik turun. Terasa ada pergerakan dari ujung joran dan satu ekor bader kecil berhasil saya dapatkan. 


Catch and Release

"Mancing iku rejeki rejeki an...tidak bisa ditebak dan kudu tenang" petuah bapak tua di bawah pohon talok yang sedang menikmati nasi bungkusnya. Semut sudah menyerang sebelum orangnya makan. Saya tidak kuat teriknya matahari siang ini. Itulah memutuskan bergabung dengan bapak tua tadi. Sementara pemancin sebelah barat sudah menyerah meninggalkan spotnya masing-masing. Dari bawah pohon ada beberapa pergerakan ujung joran hingga dua ekor ikan keting berhasil saya dapatkan. Perlu usaha naik turun untuk mengganti umpan. Karena siang itu ada tugas ngantor akhirnya mbolang panas kentang-kentang saya akhiri. Tiga ekor ikan saya lepas kembali beserta satu rombongan ulat kandang yang beberapa mati karena tidak kuat menahan panas. Semua kembali ke sungai, menjalani hidup pada siklus kehidupannya masing-masing. Salam tultulslup. 

Comments

Popular posts from this blog

8 Mitos Memancing dan Maknanya

Benarkah ketika kita memancing ada seekor capung hinggap di joran pertanda hoki? Mengapa selama istri hamil suami pantang untuk berangkat mancing? Bagaimana melangkahi joran pancing orang lain? Semuanya mitos yang kembali kepada diri kita sendiri. Pemancing juga punya beberapa mitos yang berbeda satu tempat dengan tempat yang lain.  Capung Kali Jagir  Mitos dikatakan realistis jika mempunyai bukti material yang riil, dapat terbukti secara ilmiah. Kendalanya adalah mitos -sebagaimana sebagai dongeng- diturunkan secara lesan dari mulut kemulut. Kebenaran yang ada bersifat relatif. Mitos berkaitan dengan kisah-kisah masa lampau yang mempengaruhi tujuan hidup. Dalam dunia mancing memancing juga ada mitos yang berlaku, inilah yang saya ketahui.  1. Capung Nangkring di Joran  Pernah mancing dan joran kita dihinggapi seekor capung. Apakah pertanda boncos atau sial? Tenang semua semua kembali kepada diri kita sendiri. Kalau dinalar secara rasional keberadaan capung justru se...

Pilih Moncel atau Boncos?

Jika disuruh untuk memilih, sebagai seorang pemancing anda pilih boncos atau pilih moncel? Boncos adalah kondisi memancing tanpa hasil alias kerumbu kosong. Moncel artinya gagal atau nyaris mendapatkan ikan. Bagi pemancing aliran casting tentu moncel lebih menyakitkan. Bayangkan sudah terlihat ikannya tinggal beberapa kali tarikan tapi gagal mendarat. Sakit tapi tak berdarah dan bikin jantung deg-deg ser.  Boncos itu sakit Sejak menekuni dunia casting selama dua tahun terakhir. Moncel pernah, boncos lebih sering. Pengalaman moncel yang paling menyakitkan saat ikan sudah strike. Tinggal beberapa tarikan saja tapi gagal mendarat. Itu serasa sakit tapi tidak berdarah. Umpan minnow saya ada berbagai jenis. Satu yang kerap moncel adalah model spinner spoon. Logam pipih yang bisa bisa berputar ketika ditarik setelah gulung. Moncel pertama di spot Dadapan Sidoarjo. Saat ikan sudah kena tinggal beberapa tarikan gagal mendarat. Ada pula spot di Tambak Bulak saat ikan mengejar spoon lalu hau...

Sensasi Strike dan Tips Mancing Ikan Jendil

Kecipak-kecipak di antara aliran sungai Jika anda melihat aliran sungai sekitar Kalimas termasuk Gunungsari dan Jagir di Surabaya khususnya pada malam hari ada yang bergerak di antara air. Bukan hantu air atau pasukan ampibi yang sedang berlatih tapi gerakan konstan di permukaan ini berasal dari ikan Jendil. Masih kerabat dengan ikan Patin yang membedakan hanya agak kecil dan memanjang.  Jendil 29 Juli 2017 Ikan Jendil banyak terdapat pada aliran sungai seperti Brantas dan Bengawan Solo. Warna kulitnya kemerahan seperti bule yang sedang berjemur seperempat jam di tepi pantai. Ikan ini suka menampakan diri sambil berenang ke permukaan untuk menghirup udara segar. Mungkin terlalu sumpek berada di dasar air. Ikan sintal ini baik untuk kesehatan dan cara memancingnya pun unik.  Jendil Mini  Teknik yang digunakan adalah pelampung yang mengikuti aliran air. Memancing ikan ini direkomendasikan pada sore-malam hingga menjelang pagi hari. Siang hari ikan ini lebi...