Microfishing Senin Petang Bonus Udang Capit Biru: Akhir Joran Tegek Orca 270

Musim awal penghujan menjadi musim yang menyenangkan bagi pemancing kota Surabaya. Musim memancing ikan rengkik dan udang galah. Udang galah capit biru alias congga atau lebih beken bagi pemancing Kota Pahlawan dikenal dengan urang robot. Capit birunya yang sekilas seperti robot maka tak salah dikenal sebagai udang robot. 

Macrobrachium rosenbergii

23 November 2020 pada senin sore saya memutuskan untuk memancing sejenak. Spot seperti biasanya Kali Jagir di timur Benteng Takeshi dengan teknik microfishing. Umpan ulat kandang masih hidup dengan sehat dalam wadah plastik. Pengamanan khusus dari semut dengan kapur anti semut yang mengelilinginya membentuk lingkaran yang tidak disukai oleh semut. 

Tanago Micro Fishing with Cak Sigit

Bersama Cak Sigit, sobat pemancing yang mumpung ada waktu luang. Kami memancing bersama. Air semakin meninggi seiring dengan matahari yang semakin tenggelam. Langit berubah menjadi gelap, malam menjelang dan petang itu saya sudah pesta strike. Dengan menggunakan joran orca 270 memancing dengan teknik dasaran. Line kecil S-lite 0,01 kail ukuran 0,6. Sungguh kecil tapi meriah apalagi setelah beberapa ikan moncel beberapa saat ketika mendarat di darat. Kail terlalu kecil beresiko ikan lepas karena ukuran mulut kurang proporsional. Waring ikan sudah mulai penuh dengan ikan mujair ukuran kecil dan sedang. Ada beberapa ikan wader dan satu ikan keting ukuran sedang. 

Ketika langit mulai gelap dan air semakin meninggi saya menaruh joran di potongan pancang besi. Sambil menyiapkan ulat sekaligus membentang joran sonata pole 180 sebagai senjata laras pendek. Air mulai naik dan memungkinkan mancing dekat plengsengan sungai. Tidak terasa beberapa ikan berhasil didapat dengan model mancing ala panjeran. Membiarkan pancing dasaran dengan umpan ulat dimakan ikan. Ada beberapa ikan berhasil diselamatkan. Bader dan keting dan pada strike kesekian kali. Ada tarikan dan gerakan ringan nan pelan dari ujung joran. Akhirnya saya angkat, beban lumayan berat terasa. Sekilas seperti plastik, tapi kok gerak. Dan ternyata seekor udang galah ukuran sedang berhasil nampak di permukaan. Tahu udang galah capit biru yang didapat tentu girang bukan main. Sampai saya manggil Cak Sigit yang asyik memancing dari sisi barat benteng takeshi. Sungguh tangkapan yang spesial. 

Tarikan Super 

Udang galah merupakan jenis udang yang termasuk dalam spesies Macrobrachium rosenbergii.Memiliki ciri-ciri fisik yang lebih besar dari jenis udang lainnya. Udang idaman para pemancing ini  biasanya hidup di daerah perairan air tawar yang dangkal.  Udang galah termasuk dalam filum Arthropoda kelas Crutacea bangsa Decapoda dan suku Paleamonidae. Hidup di daerah perairan air tawar dengan ciri khas yaitu memiliki kepala yang berbentuk kerucut, restrum melebar pada bagian ujungnya, bentuk udang galah memanjang dan melengkung ke atas.

Urang Robot 

Pada bagian atas udang galah terdapat gigi seperti gergaji berjumlah dua belas buah dan bagian bawah sebelas buah. Udang galah jantan biasanya memiliki ciri-ciri seperti memiliki tubuh besar dan kuat serta mempunyai capit yang besar dan tubuh yang panjang. Bagian perutnya lebih ramping daripada udang galah betina. Kepala udang galah jantan terlihat lebih besar dibandingkan dengan udang galah betina. Alat kelamin udang galah jantan terdapat pada pangkal kaki udah galah galah yang kelima.

Skor Terakhir dan Joran Panjang Terakhir

Pukul 19:03 WIB Cak Sigit pamitan karena berangkat mancing tanpa ijin nyonya besar. Saya masih asyik memancing karena berniat akan balik pada pukul 19:30 WIB. Air semakin meninggi dan joran panjang semakin sulit untuk dimainkan karena saya asyik menggunakan joran laras pendek. Joran panjang saya celup dengan teknik panjeran. Ternyata malam itu adalah malam kelam bagi joran yang setia mengikuti berbagai trip lintas kota. Ketika mencoba mengangkat ke atas dengan hentakan cukup keras akhirnya...Klak..joran patah jadi dua. Selamat jalan joran orca kesayangan. Semoga kelak dapat pengganti yang lebih kuat. Salam joran melungker. 

Post a Comment

0 Comments