Microfishing Sabtu Sore

Membahas mircrofishing serasa tidak ada habisnya. Teknik yang mulai digemari oleh pemancing sebagai hobi untuk mencari sensasi. Berbekal piranti serba mini akan mendapat pengalaman yang membekas dalam hati. Sabtu kebetulan tidak pulang ke Malang. Setelah melewati beberapa hari tanpa memancing akibat kesibukan dan cuaca yang selalu hujan setiap hari. 

Cepret Kali Jagir



Punya peliharaan ulat kandang yang ternyata doyan makan wafer coklat. Bisa buat umpan mancing di akhir pekan. Perjalanan cerah dari kos Rungkut menuju spot Kalimir. Duduk di tepian dan pasang alat perang. Ternyata tidak haup sama sekali. Debit air surut tapi arus deras karena ada kiriman air dari pintu air Jagir. Satu dua tiga kali lemparan tidak ada sentuhan. Ulat kandang sampai menggigil kedinginan. Akhirnya ringkes-ringkes alat pancing dan pindah menuju spot barat: Benteng Takeshi. 

Mandikan Cacing

Sesampai di Benteng Takeshi senjata langsung saya mainkan. Air begitu deras. Pintu air utama dibuka. Air bergulung-gulung menuju timur. Pemancing sepi, hanya orang mandi di tepian. Tapi yang namanya kangen mancing. Cuaca dan kondisi apapun yang penting budal mancing. Melepas penat dan menghirup udara segar tepi sungai. Umpan ulat saya mainkan double dalam satu kail kecil. Kail 0.8 yang untuk memasangnya membutuhkan perhatian tinggi. Saya naik di tembok Benteng Takeshi. Pada sisi barat terlihat ada pergerakan. Walau arus deras tapi ikan-ikan kecil berengan mlipir di tepian. Saya akhirnya mendapat satu ekor ikan mujair kecil. Itu senangnya sudah luar biasa. Melihat udara yang suhunya naik dan angin mulai terasa pertanda akan turun hujan. Akhirnya saya memutuskan untuk kembali dan melepas satu ekor ikan itu. Yang penting mancing walau sejenak. Salam joran melungker. 

Post a Comment

0 Comments