Akibat Mepet Grojokan: Microfishing Umpan Magot Kangkung

"Halo...nangdi Pak? Mrinio akeh iwak" 
"Oyi..otw"

Sabtu pagi sambil terkantuk-kantuk karena baru bangun tidur. Awalnya memasang jam weker pagi buta. Ternyata rasa kantuk mengalahkan segalanya. Jadilah acara bangun jam 5 kenyataannya menjelang jam 7 pagi langsung bergegas menuju Kalimir. 

Derbang 


Tanpa mandi di Sabtu pagi yang seru. Motor langsung berpacu menuju Kalimir. Spot yang kalau lapar banyak warung makan. Kalau ngantuk ada warung kopi bertebaran. Dekat pompa air Sidosermo, sosok penyedia ikan: Lek Siged sudah tidak nampak. Telat sepersekian detik akhirnya dia balik karena harus berangkat ngantor. Langsung saya susul ke kontrakannya. Ikan dikeluarkan berpindah di tas kresek dan saya kembali memancing. 

Magot dari Kangkung 

Tiba di kalimir saya membuka umpan dan menyiapkan peralatan tempur. Berbekal umpan ulat kandang yang sudah dipelihara selama seminggu. Sampai beranak pinak dan ternyata ulat kandang doyan juga dengan wafer coklat. Saya coba ternyata bisa habis. Karena di kebun kantor ada tanaman kangkung saya coba menggunakan kangkung yang paling rusak sebagai sumber makanan ulat. Ternyata beberapa hari setelah saya beri daun kangkung ada kejutan. Beberapa ulat kembung putih (kata orang disebut magot) hidup dan tumbuh berdampingan dengan ulat kandang. Konon katanya ini umpan yang cocok untuk mancing ikan liaran. 

Cepret 


Spot Kalimir pagi itu cukup ramai. Spot andalan lek Siget kebetulan kosong. Dekat lubang pintu air. Bermain bersama arus dan menunggu masa peralihan keluaran air. Ada bapak-bapak pemancing di sisi timur dan barat-tempat para lumuters memburu ikan nila. Umpan magot ternyata cukup ampuh untuk menggoda ikan-ikan yang berenang dalam arus. 

Ikan Donasi Lek Siget

Haup ikan pertama adalah seekor mujair kecil. Saya foto dan kirimkan ke lek siged. "Mepet grojokan Pak". Intruksi lek Siged selaku pemegang wilayah dan hapal betul teritorial seluk beluk daerah melimpah ikan di Kalimir. Dapat tiga ekor tambahan ikan seiring waktu menujukan jam 9 pagi saya balik membawa ikan untuk diolah di kantor. Ketika berdiri dengan membawa ikan satu kresek orang di sebelah timur bertanya:
"Lho Mas...oleh akeh..mancing nang kene thok?" ..
 Sambil berjalan santai dalam senyum saya berkata "Inggih". 
Dalam hati saya berujar. "Kan tanya mancing dimana..yo betul mancing di kalimir tapi pemancingnya kan lek Siged". Saya berjalan dengan gagah dan siap-siap mengolah ikan untuk ditaruh di lemari es kantor. Salam joran melungker. 

Post a Comment

0 Comments