Dua hal yang tidak bisa dipisahkan dari para pemancing adalah rokok. Tentu saja bagi pemancing yang merokok. Mengusir hawa dingin dan menambah ketenangan mungkin jadi alasan merokok kala memancing di malam hari. Barang yang konon ditemukan orang Indian ini menjadikan tembakau serasa tanaman berdaun emas. Rokok dan tembakau dipadu dengan cengkeh menghasilkan kretek. Beruntung tanah air kita orangnya kreatif hingga ada penemuan jenis rokok yang kalau dihisap berbunyi kretek-kretek ini.
![]() |
Sebat Udut dulu (Roikan's Artwork 2005) |
Saya adalah mantan perokok. Sejak kecil sudah merasakan sensasi merokok. Bahkan jika setelah makan tidak ada rokok seperti habis buang air besar tanpa cebok. Rasane kepet kabeh. Dari merokok sembunyi-sembunyi masa kecil sampai merokok dengan dosis over sudah saya lakukan. Termasuk pada awal tahun 2000-an ketika menekuni merokok rakitan (tengwe-ngelenteng dhewe). Bisa membawa satu toples ketika memancing dan tandas hingga batang terakhir. Sampai muntah dahak aneh yang pada tahun 2005 membuat saya berpikir untuk berhenti merokok. Dan tepat awal Maret 2006. Kalau tidak salah tanggal 9 Maret 2006 secara sah dan tersumpah saya memutuskan untuk berhenti merokok secara total. Dari hasil nazar jika kartun di muat koran tidak akan merokok selamanya.
![]() |
Cara Berhenti Merokok |
Tantangan awal ketika kita memutuskan untuk berhenti merokok itu berat. Apalagi setelah makan dan waktu luang. Mulut terasa ada yang aneh. Permen dan vape bukan solusi, karena beda sensasi dengan rasa tembakau yang kita kecap. Semua kembali kepada niat. Sing penting yakin. Berhenti rokoknya tapi jangan berhenti mancingnya. Sampai sekarang saya bukan anti perokok dan respek pada pemancing yang perokok. Sebab masih bisa kita minta bantuan perapian jika dibutuhkan dan dapat menjadi pengganti gunting untuk memotong senar atau tali pe ketika kita lupa membawa gunting. Selamat memancing, jo lali udud dulu.
Comments