Seiring berkembangnya minat masyarakat terhadap teknik mikrofishing. Segala seluk beluknya mulai dicoba. Dari piranti, target ikan hingga umpan. Salah satu umpan yang menjadi andalan dan barang baru bagi pemancing adalah tanago.
Setelah bersliweran di dunia maya, komunitas mancing dan market place akhirnya saya berkesempatan mencoba umpan mancing dengan dua rasa ini. Ada rasa manis dan amis. Umpan seharga 20 ribuan ini saya dapatkan di salah satu toko pancing di Kota Malang. Toko pancing dekat pertigaan arah Lapetal Malang. Karena persediaan umpan rasa manis tinggal satu bungkus tidak ada salahnya saya membeli persediaan terakhir.
Meracik dan Meramu |
Larangan mudik membuat gerak dan mobilitas keluar kota menjadi terbatas. Pada lebaran hari kedua, ketika masa santuy dan anak-anak tidur siang saya memutuskan untuk berangkat mancing singkat. Uji perdana umpan tanago di spot Tangkil. Spot andalan ketika pulang ke Malang. Relatif dekat, teduh dan agak jauh dari keramaian.
Nilai: Harga 6/10 - Keawetan 9/10 - Aroma dan Rasa 7/10 - Kepraktisan 8/10
Yuyu |
Strike Wader |
Ikan Halicopter |
Semut pun Doyan Tanago |
Menurut saya ada dua keunggulan dari umpan Tanago. Praktis dan awet. Praktis dalam meracik. Langsung campur air, panas dingin pun terserah semua bisa. Jangan lupa ditutup rapat dari plastik utamanya. Tidak ribet asal membawa wadah kecil untuk meracik umpannya. Keunggulan yang kedua adalah awet. Saya kagum dengan pembuatnya yang bisa meramu umpan yang awet saat dicelup. Bahkan saya coba di arus deras pun masih bertahan. Luntur dan hancurnya sangat lamban dengan aroma yang tetap. Itulah hasil uji coba perdana saya terhadap umpan tanago bubuk unik mancing mikrofishing yang menjadi umpan andalan dan pilihan para pemancing mikrofishing. Minat? silahkan mencari di toko pancing terdekat atau via daring banyak penjualnya. Salam joran melungker.
0 Comments