Mancing Gabus Pagi: Moncel Nyajen Sirip Hiu Kesayangan di Spot Pocan

"Selamat menunaikan jogging pagi. gabus hanya bonus, gobyos dan boncos itu proses tapi nyajen itu pedih"

Penikmat Pagi 

Status pagi saya bagian dari refleksi mengakhiri mancing pagi yang pedih. Kenapa pedih? karena mengalami dua kesialan dalam terminologi permancingan. Moncel sekaligus boncos. Tertanggal 16 Juni 2021 secara insting malam harinya saya ingin berangkat mancing pagi. Sengaja tidur lebih awal tanpa adanya acara ngopi malam. Alhasil saya terbangun sebelum weker di ponsel berbunyi. Akhirnya saya berangkat pukul 05:05 WIB dengan perjalanan lancar jaya dan bisa keluar kos lebih cepat karena tidak ada motor penghuni lain yang menjadi halang rintang. Saya memilih untuk mencoba spot pocan alias Pondok Candra. Spot sejuta umat bagi pemancing batas kota Surabaya dan Sidoarjo. 

Gunung Arjuno Memanggil 

Tepat hampir setahun saya tidak pernah memancing di spot Pocan lewat timur perumahan terlihat sudah banyak yang berubah. Jalan utara perumahan yang sebelumnya menjadi jalan kembar dengan keramaian orang berolahraga di pagi hari kini telah di menjadi jalanan coklat karena proyek urukan untuk pengembangan perumahan. Perasaan saya sudah lain, jangan-jangan portal sudah terpasang. Ternyata benar di timur perumahan portal terbentang. Motor saya arahkan menuju utara dan melewati jalan baru yang dulu adalah kawasan perairan yang kini jadi sebuah tanah lapang. Perbatasan tambak telah dipagar dengan kokoh. Daerah ini telah tersambung dari utara ke selatan. Akhirnya di sebuah tembok bolong motor saya parkir. 

Akibat Kakean Polah
Menggunakan joran kyoto Jungle Stick dengan line PE 0.6 tanpa leader. Karena saya kehabisan stok tali leader. Uji coba pertama menggunakan umpan kodok balap pink dari Branglor beberapa kali uncal dan berpindah tambak tidak ada hasil. Ada aura berbeda setelah setahun tidak memancing ke sini. Saya berjalan ke utara dan memilih tambak berpatok kali ini menggunakan umpan besi Sirip Hiu Orange. Selama proses uncal saya mengamati sekitar. Ada yang berbeda. Sekitar gubuk dekat pohon waru terdapat sebuah spanduk dengan tulisan: "Dilarang memancing...." sebuah kabar tak menggembirakan untuk joggng casting pagi. 
RIP Sirip Hiu



Sesuai wejangan master R setahun yang lalu bahwa sarang gabus terletak di sekitaran pohon pisang. Arah lempar saya arahkan lebih ke sisi timur pisang. Sesekali menuju barat dengan titik tumpu yang sama. Karena senar terbatas saya terus berupaya uncal dan pada akhirnya....JeBLAAAR....ada pergerakan keras dari bawah. Ujung joran melengkung dengan tali yang mengencang. Sepertinya ada yang terguncang dari bawah. Tarikan makin keras. Momen bertarung dengan ikan (tak terlihat seberapa besar ikan gabus ini karena menggunakan umpan spesialis tambak dalam) saya ulur sejenak untuk mengambil ponsel guna mengabadikan momen tarikan terakhir. Baru pegang HP terdapat goncangan keras dan mengendur setelah itu. Rupanya ikan terlepas. Saya sendiri lupa melakukan hentakan kuat untuk hook dengan sempurna. Kesalahan fatal yang tidak perlu terulang seharusnya. Dengan perasaan kecut saya pindah spot di tambak dekat pohon Trembesi besar. Sepertinya habis dipanen karena keberadaan tanaman air tidak sebanyak biasanya. Saya berjalan di sisi barat dan mencoba uncal menghadap timur dekat patok-patok dan .....nyangkut. Terlalu kuat menghujam di bawah. Entah akar tanaman air atau beton. Saya tarik kuat dan Cplasss....putus. Ingin menjeburkan diri mengejar umpan hiu itu tapi tidak enak dengan penjaga tambak sebelah. Akhirnya dengan berat hati saya melangkah pulang. Tepat pukul 07:50 WIB saya akhiri jogging casting pagi ini dengan perasaan pedih....tapi nagih. Salam joran melungker. 

Post a Comment

0 Comments