Skip to main content

Spot Mancing Casting Masa Depan

"Semua tinggal menunggu waktu...tambak di sekitaran sini akan jadi perumahan semua. Sungai di sebelah sana juga tidak sebagus masa dulu"

Celoteh salah satu penjaga tambak setahun yang lalu pada suatu pagi ketika saya memancing di pinggiran Sidoarjo. Penduduk makin banyak butuh lahan yang semakin luas. Bukan untuk bertani tapi untuk wilayah huni. Perumahan kian luas tak sebanding dengan lahan pertanian yang menyempit. Ada potensi kelaparan dan krisis pangan di kemudian hari. Termasuk krisis spot memancing. 

Tinggal Menunggu Waktu 

Pembangunan membutuhkan ketersediaan lahan mau tidak mau ada konversi menjadikan lahan sekitar wilayah proyek sebagai obyek. Akibatnya perluasan itu sampai mengarah kepada daerah perbatasan. Tanah desa, pekarangan, sawah dan tambak bisa terjual dengan harga yang mahal. Saya melihat sendiri saat mulai menekuni mancing casting beberapa tahun ini. Ada beberapa tambak yang telah dipasang patok. Artinya tanah sudah di kapling atau telah laku terjual. Walaupun tidak selamanya lancar, ada ulah oknum makelar tanah yang menjual pada pihak lain sebelumnya dan menimbulkan sengketa itu. Ada juga yang sudah menjual tanah tapi belum ada ketersediaan jalan untuk menuju lokasi. 

Spot Potensial 

Tanah di pedesaan semakin berkurang karena adanya penjualan kepada pengembang, ini posisi sulit bagi orang desa juga termasuk para petambaknya. Ada kebijakan pengembangan wilayah oleh industri dan perumahan. Awal penjualan mungkin si empu tanah memiliki banyak uang. Jadi sultan dadakan. Tapi lima atau sepuluh kemudian derita mulai terasa. orang desa tidak bisa jauh dari sawah, tanah dan alam. Karena sejak kecil sudah dekat dengan alam. 

Makin Menyempit 

Memancing adalah aktivitas yang dapat berinteraksi dengan alam dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) sesungguhnya. Namun untuk hari ini khusus spot di pinggir kota lahan mancing semakin kecil. Ada beberapa kubangan air yang dulunya tambak aktif menunggu proses pengurukan. Menjadi spot liar yang menyajkan sensasi strike ikan Gabus. Pematang berumput tinggi, tanah tak terurus dan ada sensasi liar sangat cocok untuk casting pagi. 

Tanah Terjual 

Kami sebagai pemancing yang tidak lebih dari 'pendatang' syukur-syukur dianggap sebagai pemberantas hama udang. Istilahnya sahabat petambak. Dengan harapan spot masih tersedia walau makin hari kian menyempit. Setidaknya ada hiburan untuk kami, terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini. Memancing adalah terapi peningkatan imunitas yang efektif. Salam joran melungker. 


Comments

Popular posts from this blog

8 Mitos Memancing dan Maknanya

Benarkah ketika kita memancing ada seekor capung hinggap di joran pertanda hoki? Mengapa selama istri hamil suami pantang untuk berangkat mancing? Bagaimana melangkahi joran pancing orang lain? Semuanya mitos yang kembali kepada diri kita sendiri. Pemancing juga punya beberapa mitos yang berbeda satu tempat dengan tempat yang lain.  Capung Kali Jagir  Mitos dikatakan realistis jika mempunyai bukti material yang riil, dapat terbukti secara ilmiah. Kendalanya adalah mitos -sebagaimana sebagai dongeng- diturunkan secara lesan dari mulut kemulut. Kebenaran yang ada bersifat relatif. Mitos berkaitan dengan kisah-kisah masa lampau yang mempengaruhi tujuan hidup. Dalam dunia mancing memancing juga ada mitos yang berlaku, inilah yang saya ketahui.  1. Capung Nangkring di Joran  Pernah mancing dan joran kita dihinggapi seekor capung. Apakah pertanda boncos atau sial? Tenang semua semua kembali kepada diri kita sendiri. Kalau dinalar secara rasional keberadaan capung justru se...

Pilih Moncel atau Boncos?

Jika disuruh untuk memilih, sebagai seorang pemancing anda pilih boncos atau pilih moncel? Boncos adalah kondisi memancing tanpa hasil alias kerumbu kosong. Moncel artinya gagal atau nyaris mendapatkan ikan. Bagi pemancing aliran casting tentu moncel lebih menyakitkan. Bayangkan sudah terlihat ikannya tinggal beberapa kali tarikan tapi gagal mendarat. Sakit tapi tak berdarah dan bikin jantung deg-deg ser.  Boncos itu sakit Sejak menekuni dunia casting selama dua tahun terakhir. Moncel pernah, boncos lebih sering. Pengalaman moncel yang paling menyakitkan saat ikan sudah strike. Tinggal beberapa tarikan saja tapi gagal mendarat. Itu serasa sakit tapi tidak berdarah. Umpan minnow saya ada berbagai jenis. Satu yang kerap moncel adalah model spinner spoon. Logam pipih yang bisa bisa berputar ketika ditarik setelah gulung. Moncel pertama di spot Dadapan Sidoarjo. Saat ikan sudah kena tinggal beberapa tarikan gagal mendarat. Ada pula spot di Tambak Bulak saat ikan mengejar spoon lalu hau...

Sensasi Strike dan Tips Mancing Ikan Jendil

Kecipak-kecipak di antara aliran sungai Jika anda melihat aliran sungai sekitar Kalimas termasuk Gunungsari dan Jagir di Surabaya khususnya pada malam hari ada yang bergerak di antara air. Bukan hantu air atau pasukan ampibi yang sedang berlatih tapi gerakan konstan di permukaan ini berasal dari ikan Jendil. Masih kerabat dengan ikan Patin yang membedakan hanya agak kecil dan memanjang.  Jendil 29 Juli 2017 Ikan Jendil banyak terdapat pada aliran sungai seperti Brantas dan Bengawan Solo. Warna kulitnya kemerahan seperti bule yang sedang berjemur seperempat jam di tepi pantai. Ikan ini suka menampakan diri sambil berenang ke permukaan untuk menghirup udara segar. Mungkin terlalu sumpek berada di dasar air. Ikan sintal ini baik untuk kesehatan dan cara memancingnya pun unik.  Jendil Mini  Teknik yang digunakan adalah pelampung yang mengikuti aliran air. Memancing ikan ini direkomendasikan pada sore-malam hingga menjelang pagi hari. Siang hari ikan ini lebi...