Memancing Ikan Cucut

Ikan cucut termasuk dalam ikan pemangsa nan buas (wildfish) atau predator. Tidak sembarang alat pancing bisa dipakai. Harus menggunakan pancing khusus yang disebut “rawai cucut” (shark long line). Jika tidak maka mata pancing bisa ditelan bulat-bulat oleh ikan perenang cepat ini. 



Susunan rawai cucut terdiri dari tali panjang (line utama) kemudian tali ini pada jarak tertentu diikatkan mata pancing (hook) dengan tali-tali cabang (branch line). Gigitan dan gigi yang bukan pada ikan biasa perlu rantai besi kurang lebih sebesar rantai anjing harder. Pada mata pancing diberi umpan dari berbagai jenis daging ikan segar atau ikan hidup bisa dipotong atau dibiarkan utuh. 

Kedalaman laut dimana penangkapan cucut dilakukan ialah antara 40-100 meter, kecuali  di spot Laut Banda atau sekitaran Laut Selatan Jawa. Para pemancing dengan target utama ikan Tuna biasanya mendapat ikan cucut sebagai ikan salah target (tangkapan sampingan) dengan spot termasuk perairan laut dalam (lebih dari 200 meter). 

Ikan cucut mempunyai daya penciuman yang tinggi seperti keluarga hiu. Dianjurkan menggunakan daging ikan atau bisa daging segar yang masih ada darahnya. Bau darah dalam air cepet terdeteksi oleh ikan cucut hingga dikejar sampai dapat. 

Ketika terasa sudah hook sempurna, pastikan mata kail telah menancap dengan maksimal dan siapkan gancu atau tombak harpoon (stick hook). Jika kita nekad memegang tanpa alat bantu dipastikan bisa celaka kena sambaran ikan kelas agresif ini.

Spot mancing ikan cucut biasanya diperairan tropis, ikan ini bukan ikan musiman. Kita bisa mencoba memancing ikan ini di Muncar (Banyuwangi), Jangkar (Panarukan), sampai Pelabuhan Ratu.  Kapal yang digunakan untuk memancing cucut adalah perahu layar (type golekan) dengan area terbatas seperti Selat Bali, sebelah timur Jangkar dan sekitar Pelabuhan Ratu. 

Post a Comment

0 Comments