Skip to main content

Umpan Handal Microfishing Musim Kemarau

Tidak semua umpan mancing yang dijual di toko bisa menjadi andalan.  Tiap spot mempunyai karakter tersendiri. Biasa menggunakan umpan yang menjadi umpan umum pemancing setempat. Seperti cacing di Sungai Surabaya, Tempe Mendol di spot sekitaran Malang dan Tempe Bosok di daerah Jogja. 
20 ribu yang kurang ampuh 


Ada umpan yang menjadi trend baru bagi pemancing microfishing. Umpan Tanago dengan dua varian, manis dan amis. Dua puluh ribu setiap bungkus. Kemasan rapi dengan pembungkus terbuat dari plastik pilihan. Umpan ini terbukti menjadi umpan andalan saya ketika mencari wader pari di spot sungai di daerah Malang. 

Pemancing Senja 


Lain ketika memancing di Surabaya. Umpan Tanago masih dirasa kurang ampuh. Entah faktor racikan atau karena daya dukung lingkungan yang kian menurun. Umpan tanago baru efektif ketika dicampur dengan biskuit klik. Adonan khas dengan perpaduan bau yang khas. Setelah beberapa kali mencoba beberapa ikan masih bisa didaratkan. Tapi tidak seampuh ketika memancing di spot daerah hulu. 

Selokan Besar kata Prof Dustin 


Kesimpulannya, memancing menggunakan umpan yang lumrah dipakai orang setempat adalah koentji. Lumut dan ulat kandang masih bisa menjadi umpan andalan. Lumut ada segmen pecintanya sendiri. Teknik memancing dengan umpan lumut tidak semudah kita kira. Model pancingnya juga ada rangkaian khusus. Tidak sedikit yang mencampur lumut dengan adonan lain. Seperti esense hingga bumbu masak. Sasaran umpan lumut adalah ikan mujair, nila dan bader. 

Tetap Andalan Uler Kandang 


Karena kurang mahir dan tidak seberapa minat menggunakan umpan lumut. Saya lebih suka memakai ulat kandang. Cuma dua ribu rupiah sudah bisa menikmati hari-hari ceria di sungai. Asal dengan menggunakan kail ukuran kecil (dibawah 0.8) ikan-ikan kecil antusias dan dijamin lebih sering mendapat sambaran. Ikan mujair kecil, nila imut, wader, bader dan keting kerap memakan umpan ulat kandang. Itulah umpan andalan saya. Salam joran melungker. 

Comments

Popular posts from this blog

8 Mitos Memancing dan Maknanya

Benarkah ketika kita memancing ada seekor capung hinggap di joran pertanda hoki? Mengapa selama istri hamil suami pantang untuk berangkat mancing? Bagaimana melangkahi joran pancing orang lain? Semuanya mitos yang kembali kepada diri kita sendiri. Pemancing juga punya beberapa mitos yang berbeda satu tempat dengan tempat yang lain.  Capung Kali Jagir  Mitos dikatakan realistis jika mempunyai bukti material yang riil, dapat terbukti secara ilmiah. Kendalanya adalah mitos -sebagaimana sebagai dongeng- diturunkan secara lesan dari mulut kemulut. Kebenaran yang ada bersifat relatif. Mitos berkaitan dengan kisah-kisah masa lampau yang mempengaruhi tujuan hidup. Dalam dunia mancing memancing juga ada mitos yang berlaku, inilah yang saya ketahui.  1. Capung Nangkring di Joran  Pernah mancing dan joran kita dihinggapi seekor capung. Apakah pertanda boncos atau sial? Tenang semua semua kembali kepada diri kita sendiri. Kalau dinalar secara rasional keberadaan capung justru se...

Pilih Moncel atau Boncos?

Jika disuruh untuk memilih, sebagai seorang pemancing anda pilih boncos atau pilih moncel? Boncos adalah kondisi memancing tanpa hasil alias kerumbu kosong. Moncel artinya gagal atau nyaris mendapatkan ikan. Bagi pemancing aliran casting tentu moncel lebih menyakitkan. Bayangkan sudah terlihat ikannya tinggal beberapa kali tarikan tapi gagal mendarat. Sakit tapi tak berdarah dan bikin jantung deg-deg ser.  Boncos itu sakit Sejak menekuni dunia casting selama dua tahun terakhir. Moncel pernah, boncos lebih sering. Pengalaman moncel yang paling menyakitkan saat ikan sudah strike. Tinggal beberapa tarikan saja tapi gagal mendarat. Itu serasa sakit tapi tidak berdarah. Umpan minnow saya ada berbagai jenis. Satu yang kerap moncel adalah model spinner spoon. Logam pipih yang bisa bisa berputar ketika ditarik setelah gulung. Moncel pertama di spot Dadapan Sidoarjo. Saat ikan sudah kena tinggal beberapa tarikan gagal mendarat. Ada pula spot di Tambak Bulak saat ikan mengejar spoon lalu hau...

Sensasi Strike dan Tips Mancing Ikan Jendil

Kecipak-kecipak di antara aliran sungai Jika anda melihat aliran sungai sekitar Kalimas termasuk Gunungsari dan Jagir di Surabaya khususnya pada malam hari ada yang bergerak di antara air. Bukan hantu air atau pasukan ampibi yang sedang berlatih tapi gerakan konstan di permukaan ini berasal dari ikan Jendil. Masih kerabat dengan ikan Patin yang membedakan hanya agak kecil dan memanjang.  Jendil 29 Juli 2017 Ikan Jendil banyak terdapat pada aliran sungai seperti Brantas dan Bengawan Solo. Warna kulitnya kemerahan seperti bule yang sedang berjemur seperempat jam di tepi pantai. Ikan ini suka menampakan diri sambil berenang ke permukaan untuk menghirup udara segar. Mungkin terlalu sumpek berada di dasar air. Ikan sintal ini baik untuk kesehatan dan cara memancingnya pun unik.  Jendil Mini  Teknik yang digunakan adalah pelampung yang mengikuti aliran air. Memancing ikan ini direkomendasikan pada sore-malam hingga menjelang pagi hari. Siang hari ikan ini lebi...