Kalimir Jagir: Cerita Memancing Awal Penghujan

 Pergantian musim membawa hal baru dalam dunia permancingan. Terlebih musim hujan, bagi sebagian pemancing musim hujan itu sesi berburu ikan-ikan besar.  Air lebih berwarna coklat seperti kopi mix lebih menjanjikan ikan besar. Pasalnya arus yang deras dari hulu dengan tambahan air yang banyak menambah jumlah ikan yang turut terhanyut. Walau musim baramundi telah lewat, berganti sensasi ikan baung dan bader berukuran besar. 

Lek Siged (yang sekarang jadi Youtuber:MancingCuk) 
in action

Pada suatu hari minggu di awal bulan Desember. Kebetulan tidak hujan. Tidak biasa memang, karena aku selalu suka hujan di bulan Desember kata Efek Rumah Kaca dalam lagunya yang berjudul: Desember. Janjian dengan master of Mancing dari Kulonprogo yang menjadi penguasa lokal di Kalimir: Lek Siged. Sudah lama sekali saya tidak mancing. Rasanya tangan gatal, selepas Juni saya jarang mancing, terlebih joging pagi berburu gabus predator. Pola hidup dan rutinitas yang sedikit banyak berubah. 

"Due umpan opo Lek? Uler ada?" tanya saya. 

"Wakeh.." jawab Lek Siged, okelah saya berangkat. Mumpung keesokan harinya ada agenda luar kota, jadi saya tidak puang ke Malang. Mancing saja biar bisa tidur nyeyak karena pasca subuh harus berangkat. 

Perjalanan menuju spot, tidak biasa di udara ada beberapa pesawat kecil melintas. Jumlahnya tidak satu dua, tapi membentuk formasi. Semacam defile, kemungkinan dari Pak Tentara Penerbang Angkatan Laut. Setiba di spot, formasi pesawat itu bolak-balik dari utara ke selatan dan sebaliknya. Terbang agak rendah memencah kesunyian angkasa raya Kota Surabaya. 

Sengaja kali ini saya bawa piranti pancing tegek saja. Umpan ulat minta Lek Siged. Sementara Lek Siged dan satu temannya membawa piranti mancing lentur lempar jauh. Mereka menerapkan teknik mikrofishing lempar ke tengah. Saya hanya pasrah di daerah pinggiran. Yang penting mancing. 

Kedua pemancing ini omset ikan bader dan derbang bertubi-tubi. Apalagi ketika air yang secara tempore stabil. Cuat-cuit...sementara saya hanya terpaku melihat kedigdayaan dua pemancing ini. Sepanjang sore itu, hanya sekali umpan saya disambar ikan dan itu pun gagal mendaratkan. 

Menjelang maghrib kami balik. Ikan di rilis, dilepas lagi. Biar nanti bisa besar dan dipancing lagi. Salam Joran Melungker. 




Post a Comment

0 Comments