Suatu sore yang cihuy di spot ngabuburit ada pemancing casting yang super keren. Hanya selisih sekitar 5 menit dari tempat pematang tambak yang bersebrangan dia sudah mendaratkan dua ikan gabus. Saya cuma bengong sambil sesekali melempar dan menarik umpan kodok mainan ijo. Usut punya usut rahasia sukses pemancing ini jadi keren adalah pada teknik dan piranti UL. Bisa mencapai jauh melesat sampai bagian separuh lebih tambak. Padahal saat itu angin cukup kencang dan dilempar melawan angin. Inilah pemancing anak bajang menantang angin.
Saya juga melihat dari umpan yang dipakai. Soft Frog ukuran imut. Sebagaimana umpan yang sedang ngetrend bagi kalangan pejuang UL (Ultra light). Sebuah mazhab baru untuk castinger air tawar maupun laut yang mengandalkan kelenturan. Serba mini tapi sensasinya maksimal. Ikan gabus berbagai ukuran dijamin tertarik. Tapi resiko moncel ketika kena gabus ukuran pertengahan menuju babon tentu sangat rawan.
Saya punya satu SF seperti yang dipakai para penggemar UL. Kodok imut berwarna kampus FISIP orange dengan single blade pada bagian belakang. Lupa saya beli di mana dan merk apa karena sudah lama menjadi penghuni tetap lure box yang menjadi kotak magazine ‘peluru’ untuk casting spesialis hama tambak.
Baca Juga: Jaws Frog Lure Berjembi
Keunggulan dari umpan ini saat mendapat di permukaan air langsung menyelam sedikit demi sedikit. Begitu reel kita gulung makan gerak geriknya seperti kodok kecil yang sedang berenang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu bersenang kemudian. Opo ae seh. Gaya renangnya juga cukup menggoda. Walau kurang berisik dan kurang nyentrik. Jika ada cahaya cukup. Single blade pada bagian belakang memberi efek suara sekaligus pencahayaan. Kemilau yang menarik perhatian ikan gabus. Bisa dimainkan mau model setengah tenggelam atau berjalan santuy di permukaan.
Kekurangan dari Soft Frog Single Blade ini pada ukuran, berat dan jenis bahan. Ukuran dan berat cukup merepotkan bagi penggunaan reel BC atau spinning untuk non UL. Dijamin pasti kesulitan dan tidak bisa terlempar lebih tinggi. Lain kalau menggunakan UL...sekali lempar...cetar ...langsung melesat jauh ke tengah. Bahan karet yang cenderung tipis. Bisa terkelupas ketika mendapat insiden tertabrak kayu, truk tronton atau pesawat kargo. Bahan tipis ini beresiko bisa sobek ketika beberapa masuk ke mulut ikan gabus apalagi kena telak gigi gerigi ikan gabus.
Tips jitu untuk mendapatkan berat yang maksimal. Bisa melakukan sedikit modifikasi berat dari umpan SF imut ini. Siapkan pemberat timah/timbel pancing ukuran kecil. Kira-kira setara biji randu atau klenteng. Buka dengan hati-hati dan masukan 3-4 biji timah ke dalam tubuh umpan SF imut. Pastikan tertutup rapat.
Jika anda ingin dapat gratisan sebagai cadangan dapat melakukan tindakan setiap kali melihat ikan gabus yang terbujur di permukaan. Jika anda melihat di sekitar spot casting ikan gabus terutama ukuran menengah hingga babon terbujur mati membusuk di permukaan coba lakukan tindakan otopsi. Kata salah satu penjaga tambak di spot langganan cedhak Juanda. Kematian ikan gabus di tambak terjadi karena dia salah makan kodok. “Sak jane maem kodok asli. Iki keselek kodok karet” (Seharusnya makan katak asli, ini tersedak katak karet). Oleh sebab itu setiap menemukan ikan gabus mengambang di permukaan, segera ambil. Siapkan masker- tentu baunya cukup memiluhkan-, bila perlu sarung tangan karet, pisau bedah kalau ada –pinjam Dokter Shaun Murphy- dan gali lubang kecil. Alternatif jika tak bawah pisau anda bisa menggunakan gunting. Langsung fokus pada bagian mulus sampai perut bagian atas. Bedah dan amati. Jika ada kodok karet terselip maka anda cukup beruntung dapat umpan cadangan tanpa membeli. Jika tidak ada kodok karetnya kemungkinan ikan gabus itu mati karena obat, pertarungan bebas antar sesama gabus dan yang terpenting anda bisa belajar anatomi ikan. Setelah otopsi selasai, kubur ikan pada lubang kecil yang telah disiapkan. Selamat berburu SF gratisan di tambak yang kerap didatangi pemancing UL yang kadang sambat terputus akibat ulah babon. Salam Joran Melungker. []
0 Comments