Sensasi Casting Ikan Gabus Tanpa Tali Leader

Casting ikan tanpa tali leader...tarikannya anjay banget

Tali leader adalah seutas senar bening yang dikenal para pengguna teknik mancing casting. Bukan senar biasa tentunya. Tali khusus yang berguna untuk peredam getaran dan sentakan pada awal ikan predator memakan umpan mainan kita. Ketika casting tanpa tali leader, tarikan ikannya terasa sensasional. Penasaran bagaimana rasanya? simak cerita berikut. 

Putus di darat

6 Oktober 2020 pagi bangun reguler berangkat memancing agak kesiangan. Matahari semakin meninggi. Perbatasan Surabaya - Sidoarjo semakin padat. Orang berangkat bekerja. Ekonomi pasca PSBB masa pandemi Covid-19 telah menggeliat kembali. Warung-warung buka, pedagang berbenah. Olahraga menjadi menu wajib masyarakat. Gowes dengan berbagai jenis sepeda. Dari kelas bawah sampai kelas sultan. Ada yang sendiri ada yang berkomunitas. Memasuki kawasan perumahan pocan. Aktivitas orang lari pagi sudah ramai sejak pagi. 

Telak with Spoony

Motor saya arahkan menuju tembok bolong. Sebuah celah sempit untuk bisa menuju tambak. Jalan alternatif ketika jalan yang sebelumnya luas diblokir setelah lebaran. Memang butuh perjuangan untuk melewati jalan sempit ini. Seperti biasanya di ujung tambak ada seorang lelaki yang setiap pagi duduk di motor. Sibuk dengan handphone dan menggunakan headset. Ada sebungkus kopi, kadang es teh dengan sedotannya yang tergantung di setir motor. Hampir setiap pagi saya melihatnya. Siapa dia? pemancing bukan, penjaga tambak tapi sampai pulang casting tidak beranjak dari sepedanya. 

Nyaris Dapat 

Motor saya parkir di bawah pohon trembesi. Ada dua motor di sebelah timur. Berstiker merk kodok racing branglor. Salah satu pilihan umpan killer saya untuk casting. "Wah ono Mas Animator Reza mancing" guman saya dalam hati. Ada dua orang terlihat di seberang. Juragan kodok racing berambut gondrong terurai oleh angin pagi. Di spot timur galengan gosong saya mlipir mancing uncal menghadap ke arah timur. Ingin mengulangi sensasi babon di  spot yang sama seperti casting jumat pagi.

Mencoba spot di sebelahnya ada tanaman air yang cukup banyak. Menggunakan umpan kodok kayu kopler. Pada lemparan kesekian kalinya ada satu sambaran tapi tidak berhasil. Pantang menyerah saya coba lagi dan ada pergerakan ikan gabus kecil yang bergerak mengikuti umpan kodok sampai di ujung pematang. 

Bersama Bayu 'Branglor' Reza Juragan Kodok Racing

Beralih pada spot tambak selatan dekat sungai. Saya coba casting di ujung tambak. Mempercepat jalan sebelum ada orang lain yang menduduki spot kita. Kali ini beralih umpan menggunakan sirip hiu warna pink. Pada lemparan kedua. Terasa ada yang nyangkut. Seekor ikan gabus tersangkut di triple hook hiu pink. "Aneh..ini ikan kok kelihatan pasrah sekali" pikir saya dalam hati. Sesampai di ujung pematang. Agar momen tidak terlewat, kamera ponsel saya aktifkan. Siap-siap shooting dan ketika mau ditarik. Ikan mendadak bergerak dan moncel. Sial sekali. Padahal kurang satu tarikan lagi. 

Tak ingin kecewa untuk kesekian kali saya beralih ke tambak papan. Siapa tahu ada ikan gabus babon yang nyangkut. Entah mungkin terlalu lelah atau lengah pada satu lemparan ke utara..Ctasss....sirip hiu pink melesat jauh. Tali PEnya ikut putus. Rasanya jengkel dan sedih karena umpan baru dibeli. Kontan saya berlari ke utara. Ada tali terurai di permukaan air. Umpan masih bisa diselamatkan. Berganti menggunakan umpan kodok racing saya mencoba jerat tali itu. Dua kali tersangkut tapi tidak bisa terangkat sampai tuntas. Spontan tak peduli basah kuyup saya langsung masuk air. Masuk tambak meraih tali PE dan terselamatkanlah umpan hiu pink. Kaki sampai dengkul penuh lumpur bukan masalah. 

Setelah tersambung lagi dengan saya menggunakan umpan hiu pink kembali. Menuju spot pinggir gubuk. Lempar tarik dan lempar tarik terus. Tanpa memperhatikan kondisi tali pe saya terus melempar. Ada tangga kecil (babakan) punya petambak saya turuni. Tak sengaja jari kaki saya tertabrak kayu di situ. Sakitnya luar biasa. Sambil meringis menahan sakit saya cuci kaki saya. Setelah bersih saya melempar kembali. Dan...Ctasss....untuk kedua kali njebles kembali. Umpan hiu pink terlempar kembali di tambak yang lain. Tak ada sisa tali berarti dinyatakan hilang. "Jangkrik..dibelani njegur di tambak barat, njebles hilang di tambak timur" guman marah saya. 

Dalam perasaan dongkol dan terlanjur basah. Ya sudah mandi sekali (lagu Megy Z) kehilangan hiu pink beserta seutas tali leader mungkin pulang begitu saya. Saya langsung ambil umpan spony killer ditali tanpa leader. Langsung mainkan. Tepat di sebelah utara papan tiba-tiba...Jeblar..terasa tarikan seekor ikan gabus ukuran sedang. Langsung saya sentak untuk memastikan agar hook menancap dengan sempurna. Tanpa leader tarikan dan berotan ikan terasa beda. Joran semakin melengkung dan saya ikuti gerakan ikan. Hingga sampai di ujung pematang ikan langsung saya angkat dengan tangan kosongan. Tak disangkat tali PE putus setelahnya. Untung ikan sudah berpindah ke darat. Spony killer menancap sempurnya triple hooknya di mulut ikan. Telak sampai ikannya tidak bisa membuka mulut. Seandainya di tengah perlawanan tali PE putus, tentunya ikan ini akan terjebak tidak bisa makan karena ada logam yang menutup mulutnya. Jika anda ingin merasakan sensasi casting yang luar biasa, perlu coba mancing tanpa leader asal cara tali temali senar PE ke swivel dilakukan dengan baik dan kuat. Salam Joran Melungker. []


Post a Comment

0 Comments