Skip to main content

Predator Ompong Mancing Ambyar Kali Surabaya

Musim hujan sedang pada puncak deras-derasnya. Hujan deras setiap sore. Menuju bulan ketiga ada waktu kedatangan ikan yang tidak bakal disangka ada di kali kota Surabaya. Ikan hampala sebagai ikan predator ompong buruan para pemancing khususnya para castingers yang selalu menggoda pergerakan ikan pemangsa. Seperti sobat plek saya, Lek Sigit yang telah membuktikan supremasi sebagai seorang pemancing tiada dua. 


Lek Sigit bisa membuktikan bahwa memancing dengan ragam teknik itu sungguh menyenangkan. Tidak hanya satu teknik saja. Ngekum lumut atau casating terus menerus. Perlu variasi banyak hal termasuk perpaduan teknik agar hidup semakin menyenangkan. Pagi itu Lek Sigit melaporkan jika telah mendapatkan satu ekor hampala pada castingan perdana di penghujung musim penghujan. 
Berbekal seperangkat alat casting hasil menabung dengan umpan ikan mainan andalan. Berangkat pagi, sore menekuni situasi lingkungan dan itu menjadi bukti bahwa menjadi pemancing perlu ketekunan dan kepekaan tinggi pada alam. Saya sendiri belum pernah merasakan sensasi tarikan ikan hampala. Kalau cuma melihatnya sudah berkali-kali. 

Lek Sigit ngeksis di 19 Februari 2021


Pertama waktu belajar memancing di Kali Serang Jogja,. Datang pagi untuk melihat dan merasakan suasana pagi sungai pedesaan. Ada pergerakan seperti torpedo yang kencang diikuti ikan-ikan kecil yang pada ketakutan. Berlarian kian kemari. Itulah gerak cepat cermat pemangsa hampala. Ikan predator ompong yang menjadi sasaran para castinger. Suatu siang ketika memancing bader di kali Jagir ada pergerakan ikan kecil yang berlompatan dan diikuti oleh gelombang kencang dari dasar sungai di pinggir runtuhan tembok. Entah itu baramundi atau hampala. Biar lek sigit yang tahu. Karena keberadaan dan gerak geriknya menjadi bukti bahwa di sungai kota masih ada ikan yang layak untuk menjadi sasaran para penghobi mancing. Salam tultulslup. Joran melungker. 


Comments

Popular posts from this blog

8 Mitos Memancing dan Maknanya

Benarkah ketika kita memancing ada seekor capung hinggap di joran pertanda hoki? Mengapa selama istri hamil suami pantang untuk berangkat mancing? Bagaimana melangkahi joran pancing orang lain? Semuanya mitos yang kembali kepada diri kita sendiri. Pemancing juga punya beberapa mitos yang berbeda satu tempat dengan tempat yang lain.  Capung Kali Jagir  Mitos dikatakan realistis jika mempunyai bukti material yang riil, dapat terbukti secara ilmiah. Kendalanya adalah mitos -sebagaimana sebagai dongeng- diturunkan secara lesan dari mulut kemulut. Kebenaran yang ada bersifat relatif. Mitos berkaitan dengan kisah-kisah masa lampau yang mempengaruhi tujuan hidup. Dalam dunia mancing memancing juga ada mitos yang berlaku, inilah yang saya ketahui.  1. Capung Nangkring di Joran  Pernah mancing dan joran kita dihinggapi seekor capung. Apakah pertanda boncos atau sial? Tenang semua semua kembali kepada diri kita sendiri. Kalau dinalar secara rasional keberadaan capung justru se...

Pilih Moncel atau Boncos?

Jika disuruh untuk memilih, sebagai seorang pemancing anda pilih boncos atau pilih moncel? Boncos adalah kondisi memancing tanpa hasil alias kerumbu kosong. Moncel artinya gagal atau nyaris mendapatkan ikan. Bagi pemancing aliran casting tentu moncel lebih menyakitkan. Bayangkan sudah terlihat ikannya tinggal beberapa kali tarikan tapi gagal mendarat. Sakit tapi tak berdarah dan bikin jantung deg-deg ser.  Boncos itu sakit Sejak menekuni dunia casting selama dua tahun terakhir. Moncel pernah, boncos lebih sering. Pengalaman moncel yang paling menyakitkan saat ikan sudah strike. Tinggal beberapa tarikan saja tapi gagal mendarat. Itu serasa sakit tapi tidak berdarah. Umpan minnow saya ada berbagai jenis. Satu yang kerap moncel adalah model spinner spoon. Logam pipih yang bisa bisa berputar ketika ditarik setelah gulung. Moncel pertama di spot Dadapan Sidoarjo. Saat ikan sudah kena tinggal beberapa tarikan gagal mendarat. Ada pula spot di Tambak Bulak saat ikan mengejar spoon lalu hau...

Sensasi Strike dan Tips Mancing Ikan Jendil

Kecipak-kecipak di antara aliran sungai Jika anda melihat aliran sungai sekitar Kalimas termasuk Gunungsari dan Jagir di Surabaya khususnya pada malam hari ada yang bergerak di antara air. Bukan hantu air atau pasukan ampibi yang sedang berlatih tapi gerakan konstan di permukaan ini berasal dari ikan Jendil. Masih kerabat dengan ikan Patin yang membedakan hanya agak kecil dan memanjang.  Jendil 29 Juli 2017 Ikan Jendil banyak terdapat pada aliran sungai seperti Brantas dan Bengawan Solo. Warna kulitnya kemerahan seperti bule yang sedang berjemur seperempat jam di tepi pantai. Ikan ini suka menampakan diri sambil berenang ke permukaan untuk menghirup udara segar. Mungkin terlalu sumpek berada di dasar air. Ikan sintal ini baik untuk kesehatan dan cara memancingnya pun unik.  Jendil Mini  Teknik yang digunakan adalah pelampung yang mengikuti aliran air. Memancing ikan ini direkomendasikan pada sore-malam hingga menjelang pagi hari. Siang hari ikan ini lebi...