Casting Ikan Gabus Kocolan Jagoan di awal Juli

Kala pandemi semakin menggila, berangkat mancing casting pagi adalah solusi. Melihat berita di berbagai media tentang Covid-19 semakin hari pasca lebaran semakin mencekam. Ada ragam varian virus dan area berdampak semakin meluas. Tidak perlu cemas, karena itu mengganggu imun tubuh. Caranya adalah selalu menjaga hati tetap optimis, jiwa sehat dan badan yang selalu bergerak. Salah satu caranya adalah rajin olah raga. Mau lari pagi, banyak orang. Renang masih beberapa kolam umum yang buka. Salah satu cara sehat ala saya adalah Jogging sak Castinge di tambak terdekat. 

Fajar Awal Bulan (Spot Tambak Pak Marsekal)


Sepulang kantor malam hari saya segera beranjak tidur. Sudah tobat menghindari begadang malam. Pukul 05:13 WIB, saya siap nyingklak sepeda motor. Berangkat menuju spot paling cepat nyampe dan paling cepat pulang: Spot Pocan. Target tetap ikan gabus di tambak-tambak yang dimusuhi pada petambak udang. Bersenjatakan joran BC Kyoto dan Reel Kenzi Maruti yang sudah saatnya diganti. Cuaca mendukung dan jalanan pematang sudah bisa dilalui pemotor. Saya parkir motor dekat pohon pisang dan langsung beraksi memainkan kodok ijo propeler berumbai (Kodok Metalik) sebagai senjata pertama. 

Simak Juga:

Waktu menunjukan 05:40 WIB ada beberapa sambaran ikan Gabus yang gagal tereksekusi. Padahal saya sudah menerapkan segala teknik termasuk menunggu sejenak untuk hentakan keras selanjutnya. Tapi ikan Gabus gagal nyangkut. Perjalanan lanjut menuju spot Gubuk Waru. Tujuannya tentu tidak hanya mancing tapi nyemil bunga Telang gratisan yang segar. Langsung petik dari pematang. Sisi barat tidak ada sambaran. Akhirnya saya pundah ke titik lempar paling timur. Belum ada tanda-tanda pergerakan ikan apalagi sambaran.

Saya geser ke titik lempar bagian tengah. Pematang patah yang sering kejadian moncel di sini. Beberapa kali lemparan tidak ada pergerakan dan sabaran. Akhirnya saya berjalan ke titik uncal paling pamungkas: utara gubuk. Menghadap barat tidak ada sambaran. Coba ballik kanan dan menghadap ke timur. Umpan Jump Frog Metalic saya gunakan. Dengan tetap melempar dan dekat rerimbunan tanaman indigo yang rimbun ada sambaran dari bawah. Sontak saya tarik tapi gagal. Rupanya ada gabus yang tertarik dengan kodok metalic clinic. Tak menyerah saya coba lembar sekali lagi dan ...Jeblar.....ada sambaran. Coba hentak tapi tetap gagal. 

Ini gabus model apa kok sudah banget. Akhirnya peluru saya ganti. Saya keluarkan kodok balap pink dari Branglor. Siapa tahu dengan model gerak keras pas nyelam dan berisik pas berenang. Beberapa kali lempar belum ada poin. Ternyata seekor gabus yang dua kali gagal hook mengintip. Ikan gabus kocolan ukuran kecil. Pantesan dua kali gagal mendaratkan karena ukuran mulutnya tidak selaras dengan ukuran hook. Ini jenis ikan kocolan yang jagoan dan pantang menyerah. Sadar dengan siapa lawannya, saya akhirnya berpindah spot. Matahari semakin meninggi dan pukul 07:30 - 08:00 WIB saya asyik berjemur dengan umpan sirip hiu Joe Lure di kubangan dekat tambak dalam (TKP saya dulu pernah dapat babon). Beberapa kali lempar ikan hanya keluyuran kami saling mengintip. Suatu saat kita bermain kembali yo Tuk Kutuk....Salam Joran Melungker.  


Post a Comment

0 Comments