Cuti Mancing 9 bulan 10 hari

Pagi tertanggal 13 Maret 2018, antara bahagia dan terkejut saat nyonya mendapati tertanda dua strip pada testpack kehamilan.  Malinowski akan punya adik dan artinya harus libur mancing sejenak.  Padahal sebelumnya semua piranti mancing telah dibenahi.  Stok alat tempur pemburu wader hingga peralatan mbegal baramundi pada periode musim kemarau. Semua harus ditata rapi dan dibungkus sampai menunggu kelahiran anak kedua tiba.

Bagi sebagian masyarakat ada pantangan untuk tidak memancing selama istri hamil. Ada yang masih membolehkan mancing tapi dengan batasan tertentu.  Tidak berniat untuk menyakiti hewan terutama ikan.  Semua berpulang pada diri masing-masing.  Entah masih berangkat mancing atau libur total/cuti 9 bulan 10 hari. Tujuan cuti tentu saja agar lebih fokus perhatian menanti kelahiran buah hati.
Selain pantangan cuti mancing kala istri hamil, ada beragam pantangan lain yang terkemas dalam mitos para pemancing.  Agar tidak boncos saat memancing kita dilarang melangkahi joran/rod. Bertemu ular weling sebelum mancing rawan sial.  Ujung joran dihinggapi capung dianggap membawa keboncosan.
Pantangan dapat dihubungkan dengan tabu.  Ada obyek dan tempat yang ditabukan jika dilanggar dapat celaka. Ada tabu tertentu dalam kehamilan dan kelahiran. Pantang makan makanan tertentu pada ibu dan melakukan perbuatan tertentu bagi sang ayah.
Orang Inuit (eskimo) selama kehamilan pantang mengenakan ikat pinggang terlalu ketat karena dipercaya akan membuat plasenta melilit bayi saat melahirkan.  Ibu calon jabang bayi orang inuit pantang makan telur salmon untuk menjamin kelahiran lancar dan gangsar.
Tabu dibuat sebagai kontrol atas perilaku dan ada pertimbangan lainnya, yaitu harmoni dengan sesama dan alam. Orang-orang berupaya mengekspresikan ketakutannya dan kekuatirannya pada peristiwa berbahaya yang tidak terduga. Tabu dapat berdampak positif dan atau negatif.
"If the birth goes well and the baby is healthy,  parents can feel that their behavior contributed to happy occasion. However,  if the baby is sickly or dies,  parents can find the reason for their misfortune by recalling taboos that they failed to observe" (Bonvillain, 2013)
Semua terserah padamu, saya begini adanya.  Seperti lirik lagu.  Itulah saat kita menyikapi pantangan yang ada di masyarakat.  Ikut atau tidak, meyakini atau tidak yang penting saling menghargai.  Karena pemancing sejati adalah insan yang menghormari alam dan sesama.  Salam tul tul slup.

Post a Comment

0 Comments