Tips Hore Mancing Casting Gabus

“Piye toh mancing kok uncal gulung uncal gulung?”

Pertanyaan awam yang kebanyakan terbersit setiap kali melihat orang memancing dengan teknik casting. Biasanya memancing menggunakan umpan konvensional. Cacing, lumut atau pelet. Ini menggunakan umpan ikan palsu, kodok palsu dan plat aluminium kecil. Memancing ala castinger adalah murni olahraga. Melatih koordinasi antara mata, tangan dan sklill menentukan jangkauan lemparan. Butuh ketrampilan khusus yang biasa didapat melalui kebiasaan dan latihan. 


Kodok Loncat

Jika anda sedang atau mau menekuni teknik casting dua pilihan alat. BC atau spinning. Baitcasting menggunakan piranti reel khusus yang bisa leluasa menentukan kapan harus berhenti melempar. Spinning reel biasa-pancing kerekan- kata orang-orang. Ada pula aliran baru yang sedang ngetren untuk merasakan sensasi tarikan ikan dengan super deg-degan: UL. Ultralight merupakan teknik memancing dengan piranti serba minimalis. Target tak terbatas. Keuntungan teknik ini bisa melempar super jauh karena piranti yang super lentur. 

Persiapan Tempur

LDua tahun ini saya menekuni teknik casting dengan menggunakan piranti BC. Target kadang cukil aka kakap putih tapi lebih sering ikan gabus. Teknik ini tidak perlu memikirkan meracik umpan. Karena semua sudah ada di kotak. Kotak khusus untuk kodok dan kotak khusus untuk lure-ikan palsu. 
Memancing teknik ini bikin ketagihan dan sedikit banyak keluar kalori karena tidak hanya duduk merenung di pinggir kali. Apalagi saat umpan kita dihajar ikan predator. Dijamin besok akan mencoba dan mencoba. 
Setting ulang 
Berikut tips hore memancing dengan teknik casting:
1. Siapkan mental dan fisik. Modal utama agar tidak kehabisan nafas saat lempar tarik dan keliling spot. Pemancing tipe ini biasanya tidak bisa berdiri disatu titik saja. 

2. Pastikan piranti memancing prima dan lengkap. Selalu memberi pelumas pada reel dan memperhatikan kondisi joran. Periksa ulang kondisi umpan mainan. Ada cadangan khusus untuk tali leader beberapa meter plus swivelnya. 

3. Ketika sampai di spot pelajari kondisi alam. Cuaca, arah angin, warna air dan arus. Selepas hujan atau pada peralihan pasang/surut sangat prospek. 

4. Sebelum melempar periksa ulang kondisi senar PE, leader dan umpan. Tidak ada yang terbelit. Perikasa detail sampai bagian reel. Karena ketika ada yang terbelit kita lupa melempar berakibat fatal. 

5. Pastikan jarak aman melempar. Tidak ada halagan di belakang kita baik pohon terlebih lagi orang. Saya pernah keasyikan melempar dan tidak sadar dibelakang ada pohon pisang. Ternyata umpan tersangkut di ujung daun. 

6. Setiap melempar setidaknya sampai 5 kali berulang pada satu titik. Pada posisi berdiri kita bisa mencoba 5 sudut secara berkala. Dijamin jika ada ikan di situ memberi efek kejut yang menimbulkan kemarahan dan menyambar umpan kita. 

7. Sambaran ikan ditentukan bagaimana umpan mainan kita mainkan. Tidak asal gulung. Tapi ikuti alurnya, serupa ikan yang sedang berenang setengah panik. Atau kodok yang berloncatan, buat efek gerakan loncat jika ada halangan kangkung atau ganggang air. Gerak alami seperti ikan di alam sangat menarik perhatian ikan predator. 

8. Ketika matahari masih bersinar tidak ada salahnya mencoba umpan berupa metal spoon. Batangan kecil aluminium yang memberikan efek kemilau berputar di dalam air. Kilau gerak ini kesukaan hampala dan ikan gabus. 

9. Ketika hentakan dari ikan pertanda umpan mainan kita disambar. Tetap fokus dan tidak panik. Tunggu sampai hook menancap dengan sempurna. Kencangkan senar dan tunggu sampai detik ke tujuh tarik dengan kuat dan usahakan vertikal. Untuk ikan gabus perlawanan kuat pada awal hentakan. Tidak berlaku untuk ikan kakap putih dan hampala. Selalu melawan sampai menjelang didaratkan. 

10. Jaga perasaan sesama pemancing atau castinger di sekitar kita. Ekspresi senang karena dapat ikan boleh tapi tidak boleh merendahkan. Sakit hati mereka bisa membuat besok memancing kita menjadi boncosan. []



Post a Comment

0 Comments